Friday, April 19, 2013

Cara Membedakan Burung Kacer atau Poci Jantan dan Betina




kali ini saya akan mengupas tentang Cara Membedakan Burung Kacer atau Poci Jantan dan Betina dan juga pemasterannya. Burung kacer atau poci termasuk  golongan burung fighter, burung ini jika bertemu dengan burung sejenis akan bersuara. Seperti kebanyakan burung fighter lainnya burung ini juga sering dipelihara untuk mengikuti perlombaan ataupun sebagai hobi untuk burung rumahan saja. Di alam bebas burung ini memakan serangga-serangga kecil, seperti, ulat, belalang, jangkrik, kroto (telur semut) dan lainnya.

Perbedaan Kacer Jantan / Betina sebagai berikut :

Kacer Jantan

1. Jika burung kacer/poci sudah dewasa lebih mudah untuk membedakan jenis kelamin jantan, dilihat pada warna bulunya jika warna hitam pada tubuhnya mengkilap maka kacer tersebut jantan.
2. Bentuk tubuhnya langsing, proporsional dan memanjang.
3. Warna pada burung bakalan biasanya lebih tegas.
4. Berbeda dengan burung kacer/poci yang masih bakalan agak susah membedakannya, ketika masih trotol dilihat pada bagian dada biasanya di dominasi trotol hitam dan kombinasi warna putih kekuningan.
5. Pada anakan yang mulai dewasa kelihatan warna hitam pada bulunya sudah mulai muncul walaupun hanya satu atau dua bulu saja.

Kacer Betina

1. Burung poci betina warna pada bulu dada cenderung kusam dan agak keabu-abuan.
2. Bila dilihat dari atas burung kacer/poci betina agak menggelembung atau gempal.
3. Ketika anakan mulai dewasa burung kacer/poci betina akan terlihat hitam pudar cenderung keabu-abuan.

Pemasteran

Kacer/poci merupakan burung yang pintar, dia dapat menirukan suara burung-burung lainnya dengan baik. Burung yang cocok untuk master Kacer/poci adalah hwa mei, jalak suren, cucak jenggot, cililin, prenjak, ciblek burung gereja dan lainnya. Penampilan luar dari burung ini cukup menarik dengan warna hitam dengan variasi putih di bagian sayap, ekor dan juga paruh yang tajam menjadikan burung ini semakin mirip dengan burung murai. Gerakan burung ini terlihat lincah, ketika berkicau burung ini terkadang memamerkan gayamenunggingkan ekor disertai suara yang keras, tetapi tetap merdu. Ketika burung ini mulai bunyi dia akan berbunyi kapanpun, pagi ataupun malam hari.

Kacer/poci merupakan burung yang termasuk banyak dipelihara oleh penghobi burung, dari sekian banyak penghobi burung mereka memilih burung kacer/poci karena suaranya yang keras dan bervariasi. Banyak burung kacer/poci dalam perlombaan mengeluarkan suara-suara dari burung hwa mei, jalak suren, dan burung lainnya. Biasanya suara burung hwa mei yang berupa crecetan bila dimasterkan pada kacer/poci terdengar pas dengan suara dasar yang keras, tak jauh beda dengan suara jalak suren dimasterkan agar dapat cepat, rapat, dan lengkingannya keras.

Burung kacer/poci yang telah berhasil di master harus dijaga agar suara tidak hilang. Dilakukan dengan cara burung-burung master harus tetap dipelihara, suara dari burung master harus selalu terdengar meski hanya sedikit. Bisa dengan cara meletakan burung master agak jauh, cara itu juga dilakukan untuk menanggualangi ketika burung stress dan ngurak sehingga perlu ada pengisian suara master ulang. Burung yang telah dimaster jangan didekatkan dengan burung yang mempunyai dasar suara yang hampir sama, sama atau burung yang sejenis. Hal itu akan menyebabkan burung mengeluarkan suaranya dan terkadang menirukan. Tapi jika burung yang mempunyai suara dasar sama lebih gacor dan dipaksakan didengarkan itu bisa membuat burung yang kita master akan turun mental dan tidak mau bunyi. Maka dari itu sebaiknya teknik pemasteran dilakukan dengan menggunakan satu burung calon juara dengan didampingi banyak burung master, kalaupun ingin memaster dua burung calon juara yang sama harus ditempatkan berjauhan sampai suara dari calon juara satu dan calon juara dua tidak saling mendengar.

semoga artikel saya berguna bagi sobat burung semua .

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts